selamat berkunjung di wahana sains .......

Selamat Berkunjung di Blog Kami.... "Wahana Sains" merupakan salah satu blog untuk sarana berbagi informasi.

Kamis, 24 Mei 2012

Sejuta Manfaat dari Buah Delima

Buah delima merupakan salah satu bahan yang kerap digunakan pada hampir semua produk perawatan kulit dan kecantikan. Bagi para pecinta buah delima, anda akan senang mengetahui bahwa dalam bentuk cair, jus buah delima juga memberikan berbagai manfaat. Jika anda membutuhkan kandungan antioksidan dalam porsi besar, maka jus buah delima adalah jawabannya.
Minuman jus buah delima sebenarnya mengandung mengandung lebih banyak antioksidan. Faktanya, kandungan antioksidan jus buah delima tiga kali lebih banyak dibandingkan red wine atau bahkan teh hijau.
Delima ada tiga macam, yaitu delima putih, merah, dan ungu. Para penelitian menemukan pada jus buah delima terdapat adanya bahan – bahan tertentu  yang dapat menghambat penggerakan sel kanker dan melemahkan pengaruh protein yang diproduksi oleh tulang sumsum yang beresiko munculnya kanker prostat dan menyebar ke tulang.
Buah Delima kaya akan antioksidan polyphenols, seperti tannin dan anthocyanin. Penelitian medis telah menunjukan bahwa pasien yang mengkonsumsi jus buah delima setiap hari dapat merasakan berbagai keuntungan, yakni kadar kolesterol menurun, memperoleh vitamin C lebih banyak, serta aliran darah ke jantung meningkat. Ini berarti jus buah delima juga efektif untuk menjaga jantung untuk tetap sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung dan penyakit stroke.

Manfaat Buah Salak bagi Kesehatan Mata


Menurut dr. Hendrawan Nadesul, perawatan mata seyogyianya sudah dimulai sejak kecil. Bahkan sejak masih dalam kandungan. Bagaimana ibu sewaktu hamil mencegah infeksi toxoplasmosis agar bayi yang dikandung tidak cacat pertumbuhan retina bola matanya.Sudahkah kita menerapkan kebiasaan membaca dengan baik dan benar? Ingat pelajaran waktu sekolah dasar, kita diminta ibu/bapak guru membaca dengan jarak sepenggaris dari buku yang kita baca dengan penerangan 60 watt dari arah belakang atau samping. Vitamin yang digunakan memelihara dan menjaga kesehatan mata adalah vitamin A. saat kita sekolah guru-guru kita selalu menganjurkan banyak makan wortel untuk memenuhi kebutuhan vitamin A. Sedangkan dr. Pericone menganjurkan untuk menghindari wortel dalam diet untuk bebas kerut karena menurut dia banyaknya makanan yang tinggi kandungan vitamin A (seperti karoten) dapat menimbulkan respon peradangan sebagai akibat kandungan gula yang tinggi. Nach bagi yang berkacamata saat sedang berusaha mengurangi kerut alias usaha awet muda ya sebaiknya mengganti wortel dengan jus salak….lho kenapa jus salak? Mengkonsumsi banyak wortel sebagai sumber vitamin A terbanyak, atau menambah ekstra minum vitamin A tidaklah menyembuhkan rabun jauh. Ketajaman mata tidak terkoreksi dengan pemberian vitamin A. vitamin A pada mata hanya menambah ketajaman dalam melihat terang dan gelap (rabun senja). Dr. Hendrawan juga mengatakan bahwa letak gangguan kelainan rabun jauh bukanlah di retina tetapi di garis sumbu mata yang memendek, sehingga obatnya adalah kacamata. Sebagaimana kasus pada kolegaku, pemakaian kacamata bisa dihilangkan karena minusnya masih sedikit (1/4), mungkin kalau sudah terlanjur banyak, kacamata adalah obatnya.

Islam dan Sains

Renungan Sains dan Agama 

Orang yang sangat beragama, apalagi tipe agamanya evangelikal (ada dalam semua agama), sangat sukar menjadi saintis tulen meskipun dia sedang studi sains secara formal. Orang semacam ini dapat disebut sebagai seorang saintis teis: saintis sekaligus percaya penuh pada Allah yang personal antropomorfik. Bisakah seseorang menjadi saintis sejati sekaligus percaya pada Allah yang antropomorfik, Allah yang mengambil rupa dan sifat manusia? Dalam agama-agama teis, Allah yang antropomorfik dipercaya suka mengintervensi jalannya hukum-hukum alam, ketika dia membuat mukjizat. Sedangkan seorang saintis akan menyatakan bahwa hukum-hukum alam atau hukum-hukum sains sudah tetap dan berlaku universal, tak bisa diintervensi oleh apapun. Stephen Hawking pernah menyatakan, hukum-hukum sains yang bisa diintervensi oleh suatu Allah bukanlah hukum-hukum sains.  Albert Einstein pernah didesas-desuskan sebagai seorang saintis teis, yang percaya pada Allah yang antropomorfik sekaligus sebagai saintis sejati yang sangat cemerlang. Tapi dengan tegas Einstein membantah desas-desus ini dan menyatakan dengan sangat terang bahwa dia tak percaya pada Allah yang personal antropomorfik. 

Jumat, 18 Mei 2012

Danau Penanda Jejak Tektovulkanik


SUMATRA.-Bukit-bukit memagari hamparan biru air Danau Ranau. Gunung Seminung yang puncaknya tertutup sebaris awan berdiri megah di seberang. Dari kaki gunung yang menjulur ke danau, air panas mengucur tanpa henti. Perahu kecil membelah jernih air, lalu berlabuh di tepian. Eduard (45) lalu menawarkan membawa ke sumber air panas itu.

Eduard, warga Banding Agung, Kota Batu, Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, sama sekali tak mengira, danau indah itu adalah satu dari deretan danau di Pulau Sumatera yang terbentuk dari letusan dahsyat di masa lalu. Bahkan, ketika beberapa ikan di danau mati dan air danau menguarkan bau belerang menyengat. ”Dulu pernah ada ikan mati mendadak,” ungkap Eduard, pemilik perahu wisata. Fenomena matinya ikan di Danau Ranau telah beberapa kali terjadi dalam 50 tahun terakhir. Kejadian itu di antaranya tahun 1962, 1993, 1995, dan 1998. Terakhir, fenomena ini juga terjadi pada 4 April 2011.

Dari penelitian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2011), kematian ikan itu tidak menyeluruh terjadi di area danau, tetapi hanya di sekitar keluarnya mata air panas, yakni di mata air panas Kota Batu, Ujung, dan mata air panas Way Wahid. Pada saat kejadian, air danau di lokasi matinya ikan biasanya berwarna putih susu dan berbau gas belerang. Dari hasil penelitian itu, pada sekitar kejadian ada gempa kecil di garis sesar yang melintang di sepanjang danau. Air panas di kaki Seminung dan kematian ikan yang kerap terjadi merupakan pertanda jejak vulkanik yang masih tersisa di Danau Ranau.

Sabtu, 12 Mei 2012

Pemanfaatan plasma


Teknologi Plasma untuk Daur Ulang Limbah Oil Sludg
            Berbagai kasus pencemaran limbah beracun berbahaya (B3) dari penambangan minyak di Indonesia, hingga saat ini belum pernah ditangani dengan serius. Kasus pencemaran akibat oil sludge atau endapan pada tangki penyimpanan minyak industri perminyakan, seperti di Tarakan (Kalimantan Timur), Riau, Sorong (Papua), dan terakhir kasus pencemaran di Indramayu sudah seharusnya menjadi catatan penting bagi para pengelola penambangan minyak akan pentingnya pengolahan limbah oil sludge di tanah air.